Jumat, 29 Juli 2011

Marhaban Yaa Ramadhan ...

Ramadhan…
Aroma bulan suci-Mu segarkan rongga hatiku
Sejukkan gersang jiwaku
Marhaban ya syahrur ramadhan
Marhaban ya syahrus shiyam
Marhaban ya syahrur ramadhan
Marhaban ya syahrul qiyam

Seiring detakmu ramadhan…
Selembut sentuhan keimanan
Berkahi aku, rahmati aku, ampuni dosaku.
Cucilah dengan tetesan embun hidayah
Yang membewaku mendekat,
Dekat kepadaMu

Ya Allah…
Ijinkan hamba melangkah di gerbang suci-Mu
Injinkan hamba menggapai hamparan danau berkah-Mu
Bersujud dan bermunajat di malam qadar-Mu
Ya Allah…
Semailah benih-benih kesabaran, keikhlasan, ketabahan di ladang hatiku
Teguhkanlah keimanan dan ketakwaan dalam jiwaku
Sepi kini satu keindahan
Malam mewangi kasturi
Kekuatan jiwa untuk berdiri
Air mata, jadilah mutiara
Jadikan sujud sebagai kenikmatan cinta
Kuikhlasan menghamba mengemis kasih
Allahu Rabbi…
Sempurnakanlah ramadhanku tahun ini.
Selengkapnya..

Jumat, 22 Juli 2011

Istri Solehah SENANTIASA BERSYUKUR, TIDAK CEREWET atau MENGGERUTU

Satu hari saya bertemu dengan seorang sahabat saya yang bernama Wardah.Dalam pertemuan itu, dia bertanya kepada saya, "Ain, apa tandanya isteri solehah"? Saya menjawab, "Wardah, kau tentunya lebih arif daripadaku untuk menjawabnya..."? 


Sebenarnya saya tahu tujuan pertanyaan Wardah bukanlah untuk menanti jawaban saya, sebaliknya untuk saling memperingatkan diri agar berhati-hati dan teliti dalam menyempurnakan tanggungjawab yang berat ini.

Saya ingin menyingkap kembali sejarah Nabi Ibrahim sewaktu baginda menziarahi menantunya.Pada waktu itu, puteranya, Nabi Ismail tidak di rumah sedangkan isterinya belum pernah bertemu bapak mertuanya, yaitu Nabi Ibrahim.

Setelah sampai di rumah anaknya itu,terjadilah dialog antara Nabi Ibrahim dan menantunya.


Nabi Ibrahim : Siapakah kamu?
Menantu : Aku isteri Ismail.
Nabi Ibrahim : Di manakah suamimu, Ismail?
Menantu : Dia pergi berburu.
Nabi Ibrahim : Bagaimanakah keadaan hidupmu sekeluarga?
Menantu : Oh, kami semua dalam kesempitan dan (mengeluh) tidak pernah senang dan santai.
Nabi Ibrahim : Baiklah! Jika suamimu pulang, sampaikan salamku padanya. Katakan padanya, tukar tiang pintu rumahnya
(sebagai kiasan supaya menceraikan istrinya).
Menantu : Ya, baiklah.

Setelah Nabi Ismail pulang dari berburu,isterinya terus menceritakan tentang orang tua yang telah singgah di rumah mereka.

Nabi Ismail : Apakah ada yang ditanya oleh orang tua itu?
Isteri : Dia bertanya tentang keadaan hidup kita.
Nabi Ismail : Apa jawabanmu?
Isteri : Aku ceritakan kita ini orang yang susah. Hidup kita ini
selalu dalam kesempitan, tidak pernah senang.
Nabi Ismail : Adakah dia berpesan apa-apa?
Isteri : Ya ada. Dia berpesan supaya aku menyampaikan salam kepadamu serta meminta kamu menukar tiang pintu rumahmu.
Nabi Ismail : Sebenarnya dia itu ayahku. Dia menyuruh kita berpisah.Sekarang kembalilah kau kepada keluargamu.

Ismail pun menceraikan isterinya yang suka menggerutu, tidak bertimbang rasa serta tidak bersyukur kepada takdir Allah SWT. Sanggup pula menceritakan rahasia rumah tangga kepada orang luar.

Tidak lama sesudah itu, Nabi Ismail kawin lagi. Setelah sekian lama, Nabi Ibrahim datang lagi ke Makkah dengan tujuan menziarahi anak dan menantunya. Terjadi lagi pertemuan antara mertua dan menantu yang saling tidak mengenali.

Nabi Ibrahim : Dimana suamimu?
Menantu : Dia tidak dirumah. Dia sedang berburu.
Nabi Ibrahim : Bagaimana keadaan hidupmu sekeluarga? Mudah-mudahan dalam kesenangan?
Menantu : Syukurlah kepada Tuhan, kami semua dalam keadaan sejahtera,tiada kekurangan.
Nabi Ibrahim : Baguslah kalau begitu.
Menantu : Silakan duduk sebentar.Boleh saya hidangkan sedikit makanan.
Nabi Ibrahim : Apa pula yang ingin kamu hidangkan?
Menantu : Ada sedikit daging, tunggulah saya sediakan minuman dahulu.
Nabi Ibrahim : (Berdoa) Ya Allah! Ya Tuhanku!Berkatilah mereka dalam makan minum mereka. (Berdasarkan peristiwa ini,Rasulullah beranggapan keadaan mewah negeri Makkah adalah berkat doa Nabi Ibrahim).
Nabi Ibrahim : Baiklah, nanti apabila suamimu pulang,sampai- kan salamku kepadanya. Suruhlah dia menetapkan tiang pintu rumahnya (sebagai kiasan untuk melanggengkan isteri Nabi Ismail).

Setelah Nabi Ismail pulang dari berburu, seperti biasa dia bertanya sekiranya siapa yang datang mencarinya.

Nabi Ismail : Ada sesiapa yg datang sewaktu aku tidak di rumah?
Isteri : Ya, ada. Seorang tua yang baik rupanya dan perwatakannya sepertimu.
Nabi Ismail : Apa katanya?
Isteri : Dia bertanya tentang keadaan hidup kita.
Nabi Ismail : Apa jawabanmu?
Isteri : Aku nyatakan kepadanya hidup kita dalam keadaan baik,tidak kekurangan apapun ,Aku ajak juga dia makan dan minum.
Nabi Ismail : Adakah dia berpesan apa-apa?
Isteri : Ada, dia berkirim salam buatmu dan menyuruh kamu melanggengkan tiang pintu rumahmu.
Nabi Ismail : Oh, begitu. Sebenarnya dialah ayahku.Tiang pintu yang dimaksudkannya itu ialah dirimu yang dimintanya untuk aku langgengkan.
Isteri : Alhamdulillah, syukur.

Bagaimana pandangan pembaca tentang petikan sejarah ini? Saya rasa sejarah ini sungguh menyentuh jiwa. Anda juga tentu merasa dan mengalami sendiri ujian hidup berumahtangga yang senantiasa memerlukan kesabaran.

Berpandukan sejarah tersebut, saya tegaskan kepada diri sendiri bahwa isteri solehah itu sepatutnya ?sabar di hati dan syukur pada wajah?. Dari sini akan terpancar ketenangan setiap kali suami berhadapan dengan isteri salehah. Isteri salehah tidak cerewet dan tidak mudah menggerutu. Isteri salehah hendaklah senantiasa bersyukur dalam keadaan senang maupun
susah supaya Allah tambahkan lagi rahmat-Nya seperti firman-Nya yang artinya:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu. Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih." (Surah Ibrahim, ayat 7)

Untuk menambahkan kegigihan kita berusaha menjadi isteri salehah, ingatlah hadis Rasulullah yang artinya:
"Sampaikanlah kepada sesiapa yang engkau temui dari kaum wanita,bahwasanya taat kepada suami serta mengakui haknya adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada jalan Allah, tetapi sangat sedikit sekali golongan kamu yang dapat melakukan demikian." (Riwayat Al-Bazzar dan Ath-Thabrani)

Begitulah, untuk menyiapkan diri sebagai isteri salehah,hati kita hendaklah senantiasa dipenuhi dengan kasih sayang rabbani.Contoh teladan yang sepatutnya jadi rujukan kita ialah sejarah kehidupan nabi serta orang
saleh




Selengkapnya..

Yang Membuat Wajah Kehilangan Kesegaran Alaminya

By Ayu Kinanti 

Pernahkah Anda terbangun dan melihat wajah Anda kusam, kuyu dan tampak letih? Ini adalah masalah yang dialami banyak orang. Mau tahu apa penyebabnya?



Seperti dikutip dari Sheknows, kesegaran alami wajah dapat hilang karena hal-hal berikut.

1. Kurang tidur

Waktu tidur yang kurang akan membuat kulit kekurangan nutrisi sebab ketika kita tidur, kulit menyerap nutrisinya secara maksimal. Jadi semakin sedikit waktu tidur Anda, maka nutrisi yang diserap kulit pun semakin berkurang. Alhasil, wajah akan tampak kuyu dan kering. Selain itu kurang tidur juga menimbulkan masalah lain seperti kantung mata yang bengkak dan menghitam.

2. Stres

Stres dapat mempengaruhi tubuh dan pikiran seseorang. Secara fisik, stres dapat membuat aliran darah menjadi tidak lancar, sehingga nutrisi yang dibutuhkan kulit pun tidak tersebar merata. Alhasil kulit menjadi tidak sehat. Mengatasi stres bisa dengan melakukan banyak hal. Misalnya berolahraga, yoga, atau melepas penat dengan berlibur. Badan sehat, kulit pun menjadi cantik.

3. Diet tidak seimbang

Diet sembarangan akan membuat tubuh Anda kehilangan nutrisi-nutrisi yang diperlukan. Kulit pun tak mendapatkan nutrisi yang ia perlukan setiap hari. Alhasil kulit Anda menjadi tidak sehat. Untuk memenuhi nutrisi kulit, santaplah aneka sayuran dan buah berwarna cerah seperti hijau, merah dan oranye. Buah dan sayur tersebut mengandung banyak vitamin dan mineral untuk kulit. Kurangi menyantap garam dan makanan yang berlemak agar kulit terlihat cerah. Tak disarankan juga mengkonsumsi banyak kopi juga alkohol, karena dapat mengurangi kesehatan kulit yang alami.
Selengkapnya..